Senin, 25 April 2016

Our New Member

Asssalamualaikum....,
Apa kabar semuanya..., hehehe....udah lama sekali saya tidak posting apapun di sini. Kalau tidak salah setahun lebih. Semua karena sedikit sibuk dengan Paud tempat saya bekerja, juga karena ..... tarrrrraaa..:
       ini dia... alhamdulillah....

Ya.... itulah dia. Saya hamil lagi.... yipiiiie....
Sebenarnya ini adalah kehamilan ke-4, kelahiran ke-3, kelahiran hidup yang ke-2. Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, karena akhirnya kami kembali mendapat kepercayaan, merawat satu lagi anak perempuan.

Sedikit cerita tentang masa kehamilan boleh kan ya..? jadi di setiap kehamilan, saya selalu mengalami roller coaster yang lumayan melelahkan, bahkan sangat melelahkan. Mual muntah hampir di sepanjang kehamilan, terutama pada trimester pertama, hingga berat badan semakin berkurang, disemprot bu dokter deh.... 

 Tepar akibat hiperemesis

"nggendong amben"(bhs Jawa), yang artinya menggendong tempat tidur. Disebut demikian karena si ibu hamil seringkali tidak bisa bangun dari tempat tidur, akibat dari serangan "penyakit" kehamilan. Bagi ibu yang beruntung sama sekali tidak mengalami hal ini, di Jawa atau setidaknya di wilayah saya, disebut "ngebo", dari asal kata kebo atau kerbau. Disebut demikian karena diibaratkan seperti kerbau yang dengan santai dan tenang menjalani kehidupannya seakan tidak terusik dengan keadaan di sekitar. Mau share pengalaman hamil? comment di bawah ya...
Kondisi kehamilan yang saya alami ternyata kadang bagi orang lain (pria) merupakan hal yang dianggap sebagai suatu kemanjaan. Pernah saya sedikit jengkel (hehe.. lagi sensitif) saat ada saudara suami yang mengatakan bahwa istrinya yang sedang hamil pertama (kebetulan usia kehamilannya hampir sama dengan saya), mengatakan istrinya tidak pake manja minta macam-macam. hufttt.. Jelas saja dia bisa berkata begitu, lha wong istrinya tinggal dengan ibu sendiri, dia pulang ke rumah sebulan sekali, di rumah cuma 2 hari. Jadi dia tidak mengalami merawat istri di masa ngidam yang sedemikan parahnya/hiperemesis (sampai harus menginap di rumah sakit), tidak harus repot dengan pekerjaan rumah atau bolak-balik kantor untuk antar jemput anak ke sekolah, semua sudah ditangani ibu mertua. Hmmm... sabar..

Adik usia 2 hr. Si ibu makin tembem kan... hihihi...

Oke deh, kini tentang anak saya. Tanggal 26 Desember 2015, semua kelelahan di masa kehamilan rasanya terbayar dengan kebahagiaan proses kelahiran yang lancar, bayi yang sehat, meskipun dengan berat badan di bawah rata-rata, yaitu cuma 2,5kg. Padahal saya sudah menuruti instruksi suami untuk menjadi "sapi limosin". hahaha..... jadi saya cuma disuruh makan, tidur, jalan-jalan. Asyik kan. Selain mengajar, saya hanya melakukan pekerjaan rumah ringan, seperti memasak(kalau mau), menyapu dan mengurus si sulung. Pekerjaan rumah lain, ditangani suami.  "terimakasih atas semua pengertiannya sayang.." suamiku luar biasa ya.. makin cinta deh, hehehe...
Mungkin kecilnya BB bayi saya karena ibunya agak tegang, takut, banyak pikiran. Kok bisa? iya.., soalnya di masa menunggu kelahiran, saya mendapati 2 orang ibu yang meninggal setelah melahirkan. Teman saya dan suami, krn tekanan darah tinggi yang semakin tidak stabil setelah melahirkan dan seorang lagi bunda paud dari kelurahan lain yang kecapaian krn banyaknya tamu dll. Semoga arwah beliau-beliau diberikan tempat yang indah di sisi-Nya. Amin.
Masa-masa setelah melahirkan memang membuat saya merasa sedikit baby blues, rasanya capek lahir batin juga. Begadang di hampir sepanjang malam, menyusui, kondisi badan belum terlalu fit, sementara ibu saya hanya bisa menemani 2 minggu saja. Alhamdulillah, kami bisa melaluinya juga. Si kakak juga sangat sayang kepada adiknya. Alhamdulillah ya Allah.

semingguan
nggak mau lepas dari adiknya

adikku......






Apa? Nama? oke...... nama anak saya "Adiba Kinarwening Priadi"
Apa? Artinya? baiklah...
"Adiba" : beradab/sopan. Logikanya, kalau seseorang beradab berarti dia sudah pasti mempunyai ilmu dan bisa mengamalkannya dengan baik, dengan kata lain harmonis antara ilmu, pikiran dan hatinya.  Demikian pula harapan orang tuanya. Amin.
"Kinarwening". Berasal dari "Kinar" dan "Wening".
Kinar : cahaya/cahaya bulan. Wening : bersih, tenang, bijaksana.
"Priadi" : nama ayahnya.
Jadi kesimpulannya anak kami ini diharapkan tumbuh menjadi orang yang cerdas beradab, bijaksana dan mampu menjadi penerang bagi orang lain.
Oya nama tersebut sebenarnya permintaan dari kakaknya. Si kakak minta nama adiknya sama dengan dia, sehingga kami mencari nama yang baik arti maupun pengucapannya kurang lebih sama dengan kakaknya. Sebagai informasi, nama kakaknya : Adirba Satya Indurasmi.

halo teman....
bunda.... ini tangan siapa...? hehehe.....

sudah 4 bulan ni. Sehat selalu ya..

Sekian dulu ya semuanya..... ke depan saya akan lebih sering posting lagi deh.

Tidak ada komentar: