Selasa, 07 April 2015

They Are My Children


                           Salam..., inilah kelas Cherry kami, sayang ada beberapa yang tidak hadir.  

Holla.....
Tak terasa sudah beberapa bulan sejak postingan yang terakhir. Hehehe... maklum.., lagi (sok) sibuk.
Kegiatan sebagai ibu rumah tangga, sekaligus bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), sambil sesekali menerima pesanan baking-bakingan dari keluarga kecilku (ca..i..le...), plus tanpa asisten rumah tangga, rupanya cukup menguras tenaga saya. Satu lagi, saya paling nggak berani kalau harus bawa motor sendiri, alhasil kemana-mana selalu naik sepeda, asal jarak yang ditempuh nggak melebihi 5km. Beruntung jarak Paud tempat saya mengajar cuma sekitar 1km aja, jadi nggak terlalu berkeringat kalau naek sepeda. Efek samping lainnya, badan nggak mudah melar (walaupun sebenarnya badan saya sekarang sudah lebih melar dari beberapa tahun lalu, maklum 2 kali turun mesin). Mungkin kelak kalau kepepet, jadi berani lagi, biar si motor nggak banyak nganggurnya, tapi kapan ya...?? hihihi...
Tapi naik sepeda memang sangat banyak manfaatnya. Sehat pastinya, irit dan turut menjaga lingkungan karena bebas polusi udara.
                                                   Hai.... its me (bunda Umi) and my vintage bike



Sepulang dari bermain di PAUD, sampai rumah rasanya sudah terlalu capek untuk update postingan. Maklumlah bekerja di dunia Paud itu membutuhkan energi dan konsentrasi yang sangat besar (menurut saya sih..). Pernah ada teman yang bilang ke saya, baru beberapa jam saja di rumah, main bareng anaknya yang balita, sudah capek plus pusing. Bandingkan dengan bunda Paud, yang hampir setiap hari bermain dengan lebih dari 5 orang anak, tentu dengan berbagai perangainya. Masih harus selalu bisa menahan diri karena yang diajak bermain adalah anaknya orang, masih harus bisa memasukkan skill maupun pengetahuan baru kepada "anak-anaknya", masih harus bisa berperilaku yang patut dicontoh, masih harus selalu fokus terhadap anak-anak maupun lingkungannya, masih harus menyiapkan berbagai administrasi, dan mungkin masih banyak yang lain. Padahal sangat banyak yang penghargaannya masih jauh dari layak (kecuali mungkin bagi yang Paudnya sudah memiliki nama dan terkenal). Jadi kalau bukan panggilan hati, nggak bakal bertahan lama deh berkecimpung di dunia pendidikan anak usia dini.  So... give them a standing ovation.... prok..prok...prok...

Sampai saat ini, di masyarakat awam, kadang masih ada sedikit kekeliruan dalam memaknai kata PAUD. Sebagian besar masih beranggapan bahwa PAUD berbeda dengan TK (Taman Kanak-kanak), dan yang sangat disayangkan, di lapangan, ternyata saya sendiri masih menemui adanya guru-guru TK yang masih menempatkan dirinya di atas dan lebih baik dari KB, TPA atau yang lain, juga ada yang nggak mau lembaganya disebut PAUD. Padahal yang sebenarnya adalah, baik itu TK, KB, TPA, RA, TPQ, maupun satuan pendidikan sejenis adalah termasuk dalam lingkup PAUD, yang membedakan adalah jalurnya formal atau non formal, semuanya tertuang dalam Peraturan Pemerintah tentang Sistem Pendidikan Nasional, atau lebih lengkapnya bisa dilihat di situs-situs yang sudah disediakan pemerintah, misalnya silakan lihat di sini. 

Paud tempat saya bekerja, adalah sebuah Paud kecil di sebuah desa di kabupaten Sukoharjo. Beruntungnya desa kami bukanlah desa yang terpencil, karena meskipun desa tapi terletak di pinggir jalan utama Solo-Karanganyar. Beruntung pula karena lima orang pengajarnya sudah bergelar sarjana semua (S.Paud, S.Psi, S.E), kenapa beruntung? karena di kecamatan kami masih banyak Paud terutama non formal, yang pengajarnya hanya lulusan SMA. Lalu,  orang sudah sarjana kok mau terjun di paud? non formal pula?. Kembali lagi, panggilan hati yang bicara.

Saya sendiri menjadi penanggungjawab untuk kelas Cherry, yaitu untuk kelompok umur 4 th-an, juga mengampu sentra Seni dan sentra Peran. Berdasarkan selentingan orang tua murid, anak-anaknya paling senang di sentra ini, karena katanya paling santai. hehehe... masak sih..? jadi GR.. mungkin karena di sentra ini paling seru mainnya ya.
Sejak 2014, Paud kami memakai sistem Sentra, sebagaimana dianjurkan dalam kurikulum 2013 (K.13). Ya.., belajar memang tidak mengenal usia, dalam K.13 inipun, kami masih terus belajar dan selalu memperbaiki diri untuk mencapai hasil seoptimal mungkin yang bisa kami capai, baik untuk kami sendiri, maupun untuk anak-anak kami.

Berikut salah satu kegiatan di sentra Peran : Koki Cilik
Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan skill/kemampuan dasar pada anak-anak untuk mandiri dan bertanggungjawab terhadap kegiatan sehari-hari.

.
Alat dan bahan. eh, tempenya dibungkus sendiri oleh anak-anak 2 hari yang lalu, plus daun kelornya ambil dari kebun sendiri lho
Ayo.., ayo.., tempenya dibedaki ya.., eit.., jangan temannya.











 









 





Bantu bunda menyiangi sayuran
                                                 



garam.... asin...
gula...... manis...
senyum bunda Pipit.... muanis....












                                         Saatnya makan bersama.... yipeee..... dont forget to pray.













 Saatnya bersih-bersih...
 Hebatnya anak-anakku.....




oya, postingan ini bukan promosi lho ya, hihihi...
So..., karena saya sudah mulai capek, plus Sindhu sudah nagih janji buat bikin cheese stick, postingnya sudah dulu ya, semoga bermanfaat. Salam.....










Tidak ada komentar: