Studio Taksu adalah sebuah kelompok atau komunitas yang berdiri sejak tahun 1995 dan didirikan oleh Budi S. Susila, Eko Supendi, Hengky S.Rivai, Djarot B. Darsono.
Keberadaannya hanya berdasarkan pada rasa dan keinginan bersama untuk selalu mengadakan proses (kesenian). Dalam hal ini adalah kehidupan seni pertunjukan yang disikapi secara profesional. Dikarenakan hal tersebut, Studio Taksu dengan komunitasnya selalu mencoba untuk menekankan dan menanamkan perasaan yang selalu merasa kurang dan selalu gelisah untuk berkeinginan menjadi cerdas, kritis, dan dinamis dalam menangkap situasi perkembangan lingkungan dan manusia sebagai stimulasi awal untuk berkreasi secara positif dan maksimal sesuai dengan bidangnya.
Selain itu penyikapan tersebut adalah juga sebagai stimulasi untuk membuat, membentuk dan membangun format pertunjukan, yang diyakini mampu pula menciptakan alam pembelajaran, setidaknya bagi segenap pendukung studio Taksu.
Mengapa Taksu?
Nama tersebut muncul karena sebuah pemendekan dari kata tari, gerak suara, yang kemudian dimaknai sebagai sebuah format atau konsep berekspresi. Kebetulan aksen konsonan pelafalan sama dengan "taksu" dalam bahasa Bali (Jawa kuno) yang arti dasarnya adalah aura atau kekuatan yang menyertai seseorang di waktu tampil di tempat-tempat tertentu(panggung, podium, mimbar dsb).