Selasa, 13 Januari 2015

Semalam Di Yogyakarta #2

TAMAN PINTAR


Kembali lagi dengan kisah semalam di Yogyakarta ya... mari kita melanjutkan perjalanan. Dari museum Dirgantara, rombongan kami menuju Taman Pintar. Bagi yang belum pernah mendengar tentang Taman Pintar Yogyakarta, lihat di sini ya.


Di tempat ini kita dan keluarga bisa mengikuti berbagai macam kegiatan yang mengedukasi anak-anak dan kita juga lho. Lokasi taman pintar ini satu blok dengan Benteng Vredeburg dan Taman Budaya Yogyakarta. jadi kalo anda berkunjung ke Malioboro, jangan lupakan untuk mampir ke tempat-tempat tersebut, karena letaknya yang saling berdekatan, dan tentu saja ini merupakan tempat wisata edukatif murah meriah yang sangat layak dikunjungi.


Kembali ke rombongan, kami tidak masuk ke semua venue yang ada di sana. Kami hanya masuk di area PAUD, sedangkan bila akan masuk ke area lain, maka akan di kenakan biaya lagi, berkisar antara Rp 5000,- s.d. Rp 15.000,- dan itu diluar dari tanggungjawab rombongan.
 

Di area PAUD ini, ada beberapa permainan outdoor, juga ada ruang khusus untuk anak-anak, yaitu ruang PAUD (barat dan timur), di mana orang tua tidak diperbolehkan ikut. Namun demikian tidak perlu kawatir, karena anak-anak kita akan ditemani oleh pemandu yang ramah, untuk bermain di ruang edukasi. Kita juga bisa memantau kegiatan mereka melalui CCTV di ruang tunggu.

                                anak-anak ditemani bu guru sedang menunggu giliran untuk masuk


                                Naik kereta api.... tut...tut...tut...., eit... bu guru nunggu di sini aja ya..

Di gedung PAUD ini anak-anak diajak menjelajah ruang-ruang yang ada. Di dunia PAUD, kita menyebutnya sebagai sentra. Saya sendiri kurang tahu sentra apa saja yang ada, belum sempat tanya-tanya (soalnya kebetulan ketemu teman lama waktu kuliah dulu. Dia juga sedang bersama keluarganya, jadi sebelum dia menuju ke tempat pembuatan clay, kami ngobrol dulu). tetapi dari perkiraan saya, di sana ada ruang atau area teknologi, dimana anak-anak dikenalkan dengan komputer, lalu ada ruang petualangan, lalu ada ruang pertunjukan , dan atau mungkin yang lain. Kelak kalau diberi kesempatan ke Yogyakarta lagi, kami akan ke tempat ini lagi, dan akan mengupas tuntas semuanya.
Selesai di ruang PAUD, anak-anak kemudian bermain di luar. Di sini ada beberapa alat permainan outdoor, dan khusus untuk rombongan, tiap anak diperbolehkan bermain flying fox mini.

                                                   Antri dulu sebelum naik flying fox...










                                                       Saatnya main air nih..... asyik.......




Jadwal rombongan selanjutnya adalah acara bebas, dan berkumpul lagi di tempat parkir bis pukul 06.00 WIB. Rencana saya sebenarnya ingin mengajak Sindhu untuk mencoba membuat clay, atau masuk ke gedung oval, tapi perut kami sudah memanggil untuk diisi lagi. Berhubung ternyata si ayahnya Sindhu sudah datang menyusul, maka kami memutuskan berpisah dari rombongan (tentunya setelah minta ijin). Rencananya, kami mencari makan siang lalu meluncur ke pantai dan mencari penginapan di sana (request Sindhu).

Makan siang, kami ke soto langganan kami di Pasar Beringharjo. Sayangnya karena lapar, nggak inget deh ambil fotonya. hehehe..... Sementara Sindhu, seperti biasa, kalo ke pasar tradisional, pas melewati tempat yang berbau agak tajam, dia pasti ribut ngajak keluar. Kebetulan warung-warung makan di pasar ini, berada di atas los jamu dan ikan asin, hihihi... kebayang kan muka Sindhu yang dilipat-lipat. Hahaha.....
Sebenarnya Sindhu sudah biasa keluar masuk aneka pasar tradisional, baik pasar harian biasa, pasar mingguan (kliwonan, pahingan, dst.), pasar ikan, pasar burung, juga pasar antik dan barang bekas. Kami berdua memang suka keluar masuk tempat-tempat yang unik, dan khusus untuk pasar tradisional, kami mengusahakan setidaknya setiap bulan, 1-2 kali, kami mengunjunginya. Harapan kami, kelak anak kami akan tetap membumi dengan alam dan lingkungannya, serta terbiasa atau tidak kaget bila menemukan keadaan-keadaan yang kurang nyaman baginya. Harapan kami juga dia dan keturunannya kelak tidak akan lupa akan adanya pasar-pasar tradisional, karena kelak anak-anak kitalah yang akan menentukan keberadaan pasar tradisional.

Kembali ke rencana semula, mau ke pantai. Akhirnya rencana ini tidak tereksekusi, karena turun hujan. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan. Sementara saya mencari hotel di sekitar situ, dengan biaya yang agak rendah tentunya, maklum weekend, Sindhu dan ayahnya menonton pertunujukan wayang kulit di halaman Taman Budaya Yogyakarta. Kebetulan, berdasarkan katalog pertunjukan yang saya baca, selama seminggu itu, setiap hari ada pertunjukan kesenian daerah dari berbagai paguyuban seni remaja dari berbagai daerah di DIY. Sayangnya saya juga lupa mengambil gambarnya, hehehe... kecapean muter cari hotel. Diputuskanlah kami menuju hotel,  yang akhirnya saya dapat dengan harga yang cukup terjangkau bagi kami yang berkantong tipis, kalau sampai nggak dapat, mungkin kami menginap di rumah teman saja. hehehehe......
Lanjut..., istirahat dong.








Tidak ada komentar: