Jumat, 10 April 2015

Sindhu, Koki Cilik

Sindhu, di Pasar Bocah (sepeda onthel tua tersayang ikut mejeng, hehehe...)

Koki Cilik..? hehehe... semoga tidak dianggap lebay ya...
Sindhu adalah anak pertama kami. Namanya Adirba Satya Indurasmi, biasa kami panggil "Sindhu" atau kadang  ada yang memanggilnya dengan "Indu" saja. Saat ini (April 2015) usianya 6 th 5 bln.
Anak kami ini termasuk seorang anak yang aktif dan atraktif, dia sudah mulai agak tenang dengan sendirinya setelah berumur sekitar 4 tahun. Sebelumnya, wah..., bikin ibunya "langsing" dan selalu deg-degan.

Kali ini saya menceritakan kegiatan Sindhu yang berhubungan dengan dapur. Tanpa bermaksud menyombongkan atau pamer akan anak kami, tapi lebih ke sharing apa yang bisa kita kerjakan bersama anak kita saat di rumah, yang diharapkan kelak akan bermanfaat di masa depannya. Selebihnya karena ternyata folder saya dipenuhi foto-foto Sindhu sejak jaman dahulu kala, yang sepertinya akan bisa bermanfaat juga kalau ditampilkan.

Selasa, 07 April 2015

They Are My Children


                           Salam..., inilah kelas Cherry kami, sayang ada beberapa yang tidak hadir.  

Holla.....
Tak terasa sudah beberapa bulan sejak postingan yang terakhir. Hehehe... maklum.., lagi (sok) sibuk.
Kegiatan sebagai ibu rumah tangga, sekaligus bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), sambil sesekali menerima pesanan baking-bakingan dari keluarga kecilku (ca..i..le...), plus tanpa asisten rumah tangga, rupanya cukup menguras tenaga saya. Satu lagi, saya paling nggak berani kalau harus bawa motor sendiri, alhasil kemana-mana selalu naik sepeda, asal jarak yang ditempuh nggak melebihi 5km. Beruntung jarak Paud tempat saya mengajar cuma sekitar 1km aja, jadi nggak terlalu berkeringat kalau naek sepeda. Efek samping lainnya, badan nggak mudah melar (walaupun sebenarnya badan saya sekarang sudah lebih melar dari beberapa tahun lalu, maklum 2 kali turun mesin). Mungkin kelak kalau kepepet, jadi berani lagi, biar si motor nggak banyak nganggurnya, tapi kapan ya...?? hihihi...
Tapi naik sepeda memang sangat banyak manfaatnya. Sehat pastinya, irit dan turut menjaga lingkungan karena bebas polusi udara.
                                                   Hai.... its me (bunda Umi) and my vintage bike


Rabu, 28 Januari 2015

STUDIO TAKSU


Studio Taksu adalah sebuah kelompok atau komunitas yang berdiri sejak tahun 1995 dan didirikan oleh Budi S. Susila, Eko Supendi, Hengky S.Rivai, Djarot B. Darsono.
Keberadaannya hanya berdasarkan pada rasa dan keinginan bersama untuk selalu mengadakan proses (kesenian). Dalam hal ini adalah kehidupan seni pertunjukan yang disikapi secara profesional. Dikarenakan hal tersebut, Studio Taksu dengan komunitasnya selalu mencoba untuk menekankan dan menanamkan perasaan yang selalu merasa kurang dan selalu gelisah untuk berkeinginan menjadi cerdas, kritis, dan dinamis dalam menangkap situasi perkembangan lingkungan dan manusia sebagai stimulasi awal untuk berkreasi secara positif dan maksimal sesuai dengan bidangnya.

Selain itu penyikapan tersebut adalah juga sebagai stimulasi untuk membuat, membentuk dan membangun format pertunjukan, yang diyakini mampu pula menciptakan alam pembelajaran, setidaknya bagi segenap pendukung studio Taksu.


Mengapa Taksu?
Nama tersebut muncul karena sebuah pemendekan dari kata tari, gerak suara, yang kemudian dimaknai sebagai sebuah format atau konsep berekspresi. Kebetulan aksen konsonan pelafalan sama dengan "taksu" dalam bahasa Bali (Jawa kuno) yang arti dasarnya adalah aura atau kekuatan yang menyertai seseorang di waktu tampil di tempat-tempat tertentu(panggung, podium, mimbar dsb).


Senin, 26 Januari 2015

Semalam Di Yogyakarta #3

MUSEUM BENTENG VREDEBURG


Melanjutkan kisah semalam di Yogya ya.. kali ini di Benteng Vredeburg, yang lokasinya sangat strategis, yaitu di ujung jalan Malioboro, berdekatan dengan Keraton, sementara di sisi bagian belakang benteng ini ada taman Budaya Yogyakarta dan Taman Pintar di sisi yang lain.

                                     Here we are. Happy family, happy adventure. eh.., mana ayah?

Sekilas sejarah mengenai benteng ini ya... pada awalnya, benteng ini didirikan oleh Belanda, setelah Perjanjian Giyanti, yaitu perjanjian antara VOC, Pangeran Mangkubumi dan Paku Buwono III, yang isinya mengenai pembagian Mataram menjadi dua kerajaan. Ada pula yang menyebutkan bahwa perjanjian ini adalah juga persekongkolan untuk menumpas pemberontakan Raden Mas Said, terhadap VOC. Untuk lebih jelasnya silakan cek di sini. Karena kekawatiran Belanda akan semakin majunya Mataram setelah perjanjian tersebut, maka, dibuatlah benteng ini oleh Belanda, dengan dalih menjaga keamanan keraton. Padahal tau sendiri kan, pada masa itu, sudah pasti Belanda tidak akan melakukan sesuatu yang semata-mata hanya untuk membantu, pasti ada udang di balik batu.

Selasa, 13 Januari 2015

Semalam Di Yogyakarta #2

TAMAN PINTAR


Kembali lagi dengan kisah semalam di Yogyakarta ya... mari kita melanjutkan perjalanan. Dari museum Dirgantara, rombongan kami menuju Taman Pintar. Bagi yang belum pernah mendengar tentang Taman Pintar Yogyakarta, lihat di sini ya.


Di tempat ini kita dan keluarga bisa mengikuti berbagai macam kegiatan yang mengedukasi anak-anak dan kita juga lho. Lokasi taman pintar ini satu blok dengan Benteng Vredeburg dan Taman Budaya Yogyakarta. jadi kalo anda berkunjung ke Malioboro, jangan lupakan untuk mampir ke tempat-tempat tersebut, karena letaknya yang saling berdekatan, dan tentu saja ini merupakan tempat wisata edukatif murah meriah yang sangat layak dikunjungi.

Jumat, 09 Januari 2015

Semalam Di Yogyakarta #1

MUSEUM DIRGANTARA MANDALA, YOGYAKARTA

Tak terasa sudah lama nggak tengok-tengok blog, hehehe... kalo udah sampai rumah, bawaannya cuma pengen tiduran aja, maklum di sekolahan ngurusin sekian banyak anak, tau sendiri urus anak-anak balita bukan main capeknya. Nggak harus pergi ke hutan atau ikut aneka olahraga yang ekstrem, bagi saya tiap hari adalah sebuah petualangan bagi saya. Every day is an adventure.

Kali ini saya mau cerita tentang liburan kami di yogyakarta. Sebenarnya liburan ini tidak sepenuhnya direncanakan. Ceritanya, TK anak kami mengadakan wisata ke Yogyakarta, mengunjungi beberapa tempat wisata edukatif di sana. Berhubung Solo dan Yogya tidak terlalu jauh, kami minta si ayah untuk menyusul ke sana dan berencana menginap di sana barang semalam, beruntung si ayah bersedia, tentunya setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan terlebih dahulu.
Rombongan kami berangkat dengan menggunakan bis yang berjalan santai, dan dengan sekali berhenti untuk anak-anak yang pengen pipis, perjalanan Solo-Yogya kami tempuh selama sekitar 2 jam.

"Museum Dirgantara"